3D Teleconference (..1)

Video teleconference merupakan sarana berkomunikasi antar orang melalui media jaringan. Seperti kita ketahui bahwa video teleconference menggunakan bandwith yang cukup besar karena data yang dikirim berupa data video.

Penggunaan metode baru untuk video teleconference juga semakin dikembangkan. Metode yang dikembangkan berdasarkan efisiensi pemakaian sarana, seperti bagaimana caranya meminimalisasi pemakaian bandwith. Untuk meminimalisasi digunakan suatu teknik, yaitu data video tersebut diganti dengan data ordinat fitur wajah yang mengalami perubahan. Data tersebut akan disinkronisasikan terhadap gambar animasi 3D sehingga diperoleh animasi yang real time.Untuk mendapatkan sebuah model 3D, pertama kali dilakukan adalah clustering sampel kulit yang kemudian digunakan untuk pendeteksian titik-titik fitur wajah, dimana titik-titik tersebut digunakan sebagai dasar penjejakan titik. Data-data hasil penjejakan akan dikirimkan ke user lain untuk dibangun sebuah wireframe dan teksture mapping. Komunikasi ini bersifat dua arah atau lebih, sehingga tercipta suatu teleconference.

Dari seluruh metode tersebut, penelitian ini sudah dapat melakukan pendeteksian fitur-fitur wajah untuk dikirimkan dan menjadi pemodelan 3 dimensi. Sehingga dapat digunakan sebagai alternatif teleconfernce dengan bandwith yang kecil..

Kata kunci : pendeteksian titik-titik fitur wajah, penjejakan titik-titik fitur wajah, socket programming, teksture mapping

1. PENDAHULUAN

Teleconference pada dunia teknologi saat ini sudah bukan merupakan hal yang baru lagi. Tentu saja dengan fasilitas internet atau jaringan, kita dapat melakukan percakapan dengan orang lain yang tempatnya jauh dari kita. Bahkan kita juga dapat melihat wajah orang lain itu secara langsung melalui jaringan. Hanya saja teleconference yang ada saat ini masih mengalami banyak hambatan. Diantaranya adalah biaya yang cukup banyak yang dikeluarkan untuk melakukan suatu teleconference dikarenakan bandwith yang dibutuhkan untuk mengirim data sangat besar. Sistem yang dipakai untuk melakukan teleconference saat ini adalah meng-capture video kemudian meng-convertnya menjadi file MPEG untuk dikirimkan ke komputer yang lain namun hasil yang didapatkan tidak seperti yang di harapkan. Sehingga para pakar di dunia Teknologi Informasi masih terus mencari solusinya.

Salah satu solusi dari kendala yang dialami oleh teleconference adalah dengan mengubah file yang dikirimkan. Yaitu dengan hanya mengiriman point fiturnya saja sehingga sistem akan lebih ringan dan cepat megirimkan datanya. 3D Teleconference adalah pemrosesan frame-frame video yang akan dicari lokasi fitur wajahnya sehingga didapatkan titik-titik fiturnya. Setelah didapatkan titik-titik fiturnya, sistem akan melanjutkan ke proses tracking titik-titik fitur wajah, yang merupakan tugas dari client. Di sisi lain, server bertugas untuk membangun wireframe standar dahulu sebelum menerima file berisi titik fitur dari server. Setelah menerima file tersebut, server akan membangun wireframe yang koordinatnya sesuai dengan fitur model dan melakukan teksture mapping pada wireframe model.

Aplikasi 3D Teleconference ini memiliki fungsi-fungsi antara lain untuk mendeteksi titik fitur wajah, fungsi filtering, fungsi pemodelan wajah secara tiga dimensi, serta pengiriman data baik itu berupa file bitmap maupun data koordinat.

0 Responses to “3D Teleconference (..1)”



  1. Leave a Comment

Leave a comment




  • Ngintip Doank Gak Kasih Comment??



    He3 emang enak di timpuk..
  • Daftarin jd blog favo kamuh..

    Add to Technorati Favorites

    Blog Status

    • 97,057 hits
  • Wanna Chat WIth Me:

  • Yang lagi Nongkrong

    web tracker